Kunci kebahagiaan adalah mengenal dirinya sendiri, begitu menurut Imam Ghozali salah satu ilmuwan masyhur di agama Islam.

Bagaimana kita bisa bahagia jika kita "masih" belum tahu apa yang kita mau ? Apa yang kita butuhkan dan apa yang suka ataupun tidak disukai ? Bagaimana kita bisa bahagia jika dengan diri sendiri saja masih belum mengerti. Mencoba mencari apa yang sebenarnya kita inginkan selama ini. Ya, mendengarkan diri kita sendiri. Sukanya apa, maunya seperti apa. Mendengarkan, apa ya yang mau disampaikan oleh diriku sendiri ini.

Mungkin selama ini kita tidak bahagia karena kita tidak mengenali diri kita sendiri. Misalnya, kita sebenarnya suka pakaian jubah. Tapi karena mengikuti tren memakai celana ketat, kita jadi ikut memakai celana itu. Padahal sebenarnya kita tidak nyaman. Nah, bagaimana kita bisa bahagia kalau tidak tahu apa yang kita sukai ?

Contoh lain, kita sebenarnya suka nasi pecel. Tapi, karena agar terlihat keren kita menjadi makan makanan western. Padahal sebenarnya kita tidak suka dan "terpaksa" memakannya. Nah, apa hal seperti ini membuat kita bahagia ? Tentunya tidak.

Mengenali diri sediri sangat penting. Jika sudah kenal dengan diri sendiri, kita akan mampu menahkodai kehidupan kita sendiri. Mau di bawa ke barat atau ke timur ? Mau disandarkan atai melaju ? Kita mampu menikmati hidup dengan tau apa yang kita mau. Namun, tidak lupa dengan mengetahui apa yang kita mau juga perlu untuk mengetahui apa yang kita tuju.

Mengenali diri sendiri, termasuk sebuah usaha untuk mendekatkan dengan sang Illahi Rabbi.